Tiap aktor/ aktris dalam membawakan perannya harus mengetahui motivasi perbuatannya yaitu segala sesuatu yang menimbulkan akibat dari perbuatan dan tujuan dari perbuatannya. Perlu diperhatikan bagaimana cara-cara seorang aktor “menyatukan” diri dengan pribadi tokoh yang hendak ia perankan. “Kondisi batin” yang diciptakan inilah yang kemudian akan menghasilkan permainan yang kreatif, permainan yang tidak lahir dari klise-klise tapi dari dorongan motivasi-motivasi yang hidup dan wajar. Dan bagaimana seorang aktor dapat mengkomunikasikan “penghayatannya” ini pada penonton melalui tubuh dan suaranya (Putra:2008).